10 Februari 2008

SYMPHONI AIR MATA

“ seandainya tak ada peluru, Mungkin tak kupahami arti perpisahan “ Bila kau tanya apa arti air mata yang mengalir dalam nadiku adalah beribu jarum yang menusuknusuk setiap lubang keringatku.bulu disekujur tubuhku menjelma padang mengerikan.tengadah memandang mayapada sembari bertanya pada Tuhan : “ kenapa habil hadir menjelma monster menakutkan. Guguran dedaunan, uap tanah juga darah tumpah di padang penindasan.lambaian ranting iringi duka luka. “ seandainya tak ada peluru, Mungkin tak kupahami arti perpisahan “ Sebab cinta tak ada lagi di sini.ibarat meniup permen karet,menggelembung lalu pecah di udara jadi serpihanserpihan.waktu bergerak mengisahkan sejarah

di setiap helai cerita - Entah di kenang entah tidak Saudaraku ! Pabila engkau masih bisa berjalan Mari bergandengan.segalanya belum usai Jangan bertanya tentang warna : hijau atau merah Sebab darah telah jadi air mata Kakatua, 2006 (mengenang april makassar berdarah 1996)

0 komentar:

Design by Dzelque Blogger Templates 2007-2008